Senin, 29 November 2010

Manusia dan Kebudayaan

Pesatnya perkembangan zaman terutama dalam era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini, telah memunculkan berbagai tantangan dan tuntutan kehidupan, dimana hal ini berpengaruh pada cara pandang dan perilaku kehidupan.
Berkenaan dengan hal tersebut, manusia dan kebudayaan juga berkembang dengan pesat sejak zaman pra-sejarah manusia dan kebudayaan berkembang. Di zaman pra-sejarah tersebut, manusia telah mulai mengenal kebudayaan. Kebudayaan yang telah mencapai tingkat tinggi disebut dengan peradaban. Peradaban pertama didunia yang terkenal adalah peradaban di tepi sungai Hindus dan peradaban Mesopotamia.
Manusia yang telah mengenal peradaban, kemudian mengembangkan sebuah sistem kepercayaan terhadap kekuatan yang lebih besar dari mereka.
Masuknya berbagai macam kebudayaan kedalam kehidupan manusia menyebabkan banyak perubahan. Namun, perubahan tersebut tidak meninggalakan kebudayaan lama yang sudah ada. Seperti di Indonesia, sebelum kebudayaan Hindu-Budha masuk, di Indonesia pun telah mempunyai kebudayaan sendiri.
Kebudayaan baru yang masuk bercampur dengan kebudayaan lama dan menghasilkan kebudayaan baru.
Perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih tanpa meninggalkan ciri khasnya masing-masing dikenal dengan sebutan "akulturasi kebudayaan"
Dalam perwujudan akulturasi kebudayaan dan manusia memberikan pengaruh. Pengaruh tersebut dapat dijumpai dalam kehidupan. Wujud akulturasi Islam dengan kebudayaan Indonesia terlihat pada upacara dat Sekaten yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di keraton Yogyakarta. Upacara Sekaten dilakukan dengan mengadakan pawai tumpeng yang dibawa oleh prajurit keraton dari keraton Yogyakarta menuju Masjid Paku Alaman. Setelah dibacakan doa-doa salawat, tumpeng tersebut diberikan kepada masyarakat. Upacara sekaten juga disertai dengan pencucian kereta kencana dan benda-benda pusaka keraton.
Dari akulturasi diatas dapat dilihat bahwa Manusia dan Kebudayaan tidak bisa dilepaskan. Kedua unsur ini saling terkait dan satu sama lainnya saling melengkapi.

Cultural Lectures (Budaya Perkuliahan)

Go Away, Morning Blues
Ever have to practically drag yourself out of bed and to class?
Ever wish that the weekend could last 4 days instead of 2?
Ever got a severe case of laziness when it comes to school?
You've got the morning blues!
Here are the top three reasons why students heavy-heartedly come to class (or sometimes even skip it)

"Killer Teacher"
Maybe it's the way your teacher randomlyasks questions at random times, making you feel like a dear caught in the headlights.Maybe it's the way he sets up such strict rules...
but there are teachers that freak you out so much it makes you drag your feet getting up in the morning to attend his class.

"Stomach-ache"
There are times when you get a stomach-ache from just thinking about a certain class. Actually, the more you think about it, the more your stomach hurts! And now your head starts throbbing, too!

"Unfinished reports,assigments,etc"
A common scenario : a lab repoet is due within several hours, but you've got a class in 15 minutes!
Racing with time, you decide to skip class to finish that report.








dikutip dari C'nS Magazine

Pengalaman Pertama Masuk Universitas Gunadarma

Tak terasa tiga tahun sudah berlalu. Masa SMA sekarang berganti menjadi dunia perkuliahan yang baru bagi saya. Teman-teman yang dulu diSMA berganti dengan teman-teman baru dikampus,pengajar yang dulu saya sebut guru sekarang menjadi dosen.
Sebenarnya tidak banyak yang berubah hanya saja suasana yang belajar yang butuh penyesuaian.
Sebelum kuliah perdana, pada tanggal 24-25 Agustus 2010 saya mengikuti PPSPPT di Universitas Gunadarma. DalamPPSPPT yang saya ikuti memberikan saya pengalaman baru dimasa orientasi mahasiswa baru.
Awal masuk Universitas Gunadarma, 20 September 2010, hari pertama saya duduk dibangku kuliah. Berkenalan dengan teman baru,pengajar baru menjadi pengalaman pertama saya dikampus.
Saya banyak bertemu orang baru walaupun sebenarnya tak sedikit dari teman dan orang-orang yang sudah saya kenal sebelumnya. Mereka memberikan banyak pengalaman yang berbeda dalam merasakan dunia baru saya ini dunia perkuliahan.